Benci? Tidak. Saya sayang dia. Menjauh pun rasanya tak sanggup walaupun jarak kini nyata adanya. Tapi saya tau, makin lama, makin sayang, makin menyakitkan.
Sedih? Tentu. Saya tak bisa mengobrol dengannya lagi, tak bisa bertemu dia lagi, tak bisa memeluk dia lagi. Ya, dulu kita pernah sedekat jengkal sebelum sejauh bintang. Hal yang tentu sangat kontras membuat saya tidak dapat menerima, awalnya. Waktu telah mengajarkan saya banyak hal. Kami saling menghargai. Kami merasa sudah cukup waktu kami untuk mengenal satu sama lain.
Lega? Iya. Menjaga jarak itu penting saat saya tau bukan saya yang pantas untuk dia. Memutuskan pergi saat sudah sejauh ini ya berat, tapi harus.